Kuliah Tamu Teknik Sipil Hadirkan Guru Besar Bidang Konstruksi

Jum'at, 30 September 2011 13:28 WIB

Prof. Dr. Ir. Sri Murni Dewi, M.S, Memberikan Kuliah Tamu di Bassement UMM Dome

Malang (30/09/11).  Di akhir minggu kedua perkuliahan, Jurusan teknik sipil Universitas Muhammadiyah Malang menyelenggarakan kuliah tamu dengan tema “Teknologi Struktur Beton Tahan Gempa”  bagi seluruh mahasiswa dan dosen.  Acara ini berlangsung di Bassement UMM Dome.  Dalam kuliah tamu kali ini menghadirkan Guru Besar FT UB di bidang konsrtuksi.

Dekan Fakultas Teknik, Ir. Sudarman, MT  dalam sambutannya, fakultas teknik dalam setiap tahun ajaran baru pasti mengadakan kuliah tamu baik dari praktisi, akademisi dan konsultan di bidang engenering,  untuk itu mari kita perkuat dan melakukan kegiatan yang positif. Bagaimana kualitas bambu memilki nilai jual yang cukup tinggi sebagai potensi lokal yang sangat bagus. Ia berharap dengan adanya kuliah tamu ini mahasiswa bisa menyerap ilmu untuk masa depannya dan untuk yang akan datang  karena tanggung jawab membangun sebuah keilmuan di bidang konstruksi ada di tangan mahasiswa – mahasiswa  teknik sipil tegasnya.


             Nara sumber dalam kuliah tamu ini
Guru Besar Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang, Prof. Dr. Ir. Sri Murni Dewi, M.S mengatakan bambu merupakan konstruksi untuk rakyat. Bambu bisa membangun gagasan untuk memanfaatkan potensi bambu sebagai bahan konstruksi dengan menggunakan teknologi tepat guna maka dengan itu untuk mengatasi bencana  di perlukan solusi, pertama konstruksi bangunan siap pasang guna mempercepat pembangunan perumahan rakyat pasca bencana agar mereka tidak perlu lama. Kedua perlunya teknologi sederhana dan murah untuk mengatasi bencana longsor dan gempa karena teknologi murah dan sederhana akan   memacu masyarakat menyelesaikan masalah mereka tanpa uluran dari pemerintah. Peran perguruan tinggi memberikan percontohan dan penyuluhan untuk masyarakat.

Sementara itu Sri Murni dewi menekankan untuk membuat bambu lekat dengan beton karena untuk memasksimalkan kekuatan bambu harus menutupi kelemahan yang selama ini  ada  pada bambu komposit. Bambu merupakan bahan yang mudah menyerap air termasuk air dari adukan beton basah. Akibat dari penyeran ini bambu akan mengembang. Bambu bisa di gunakan untuk turap komposit untuk mengatasi longsor, rangka bresing untuk tembok bata baik di gunakan untuk tembok bata lama atau baru serta untuk rumah rumah yang retak pasca gempa tidak perlu di robohkan cukup di tegakkan kembali dan di perkuat dengan bresing bambu serta rangka atap bambu untuk komposit.

Di akhir pemaparannya Sri Murni Dewi yang juga pernah menjadi konsultan konstruksi  di Jakarta mengatakan akan ada sebuah peluang atau terciptanya usaha baru di bidang bambu nanti apabila konstruksi bambu sudah populer di Indonesia.  Ia berpesan bahwa seandainya nanti membuat kebun bambu ada beberapa hal yang harus di perhatikan 1. cara menanam bambu.  2. Jarak antar bambu. 3. waktu menebang bambu karena setiap musim waktunya berbeda 4. Jenis bambu karena bambu ada yang di gunakan untuk di makan rebungnya, bambu hias dan untuk konstruksi.   Terakhir umur bambu paling ideal atau paling kuat umur 4-5 tahun dan kalau  umur bambu sudah tujuh tahun bambu sudah tidak kuat lagi.  Lebih lanjut Sri Murni Dewi ini berharap mahasiswa dan dosen bisa melakukan inovasi  - inovasi dan penelitian di bidang konstruksi baik jalan,rumah dan jembatan serta dalam kegiatan pengabdian masyarakat.

Shared: