Ilustrasi : Komuter |
MALANG – Meski sempat diwarnai gangguan dua perangkat system kerja kereta api dalam ujicoba kemarin, namun Komuter Lawang-Malang-Kepanjen dijadwalkan siap beroperasi 29 Juni mendatang.
Moda transportasi berkapasitas 675 penumpang itu bakal menjadi komuter kelima di Jawa Timur.
Semalam sekitar pukul 19.55, kereta itu tiba di Stasiun Kota Baru. Komuter bermesin diesel yang belum diberi nama itu langsung diuji coba saat keluar dari pabrik PT Inka, Madiun jam 10.00 WIB.
Dari Madiun langsung menuju Stasiun Gubeng, Surabaya. Perjalanan Stasiun Gubeng-Stasiun Kota Baru, Malang dijadwalkan selama dua jam. Namun terlambat sekitar empat jam.
Ini karena kereta anyar itu harus mengalami dua kali perbaikan. Pertama saat akan berangkat dari Gubeng mengalami gangguan pada radio lokomotif. ‘’Radio lokomotif sempat tidak bisa berfungsi. Butuh waktu sekitar 90 menit untuk perbaikan,’’ jelas Manager Humas PT KAI Daops 8 Surabaya, Sri Winarto.
Gangguan perjalanan terjadi lagi saat tiba di Stasiun Sukorejo. Yakni gangguan klakson. ‘’Di Sukorejo berhenti selama 60 menit untuk memperbaiki klakson,’’ ujar Winarto.
Ia mengatakan, radio lokomotif dan klakson sangat penting dalam perjalanan kereta api. Bahkan menempati fungsi vital karena bagian dari standar operasional yang harus dipenuhi.
Sedangkan perjalanan kereta melalui jalur yang diujicoba tadi malam dinilai sangat nyaman. 250 penumpang yang terdiri dari PT Inka, Dinas Perhubungan Jatim, PT KAI menikmati perjalanan kereta baru tersebut.
Kasubdit Angkutan, Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, Dirjen Perkeretapian, Kementerian Perhubungan, Totok Lukito mengatakan nyaman saat perjalanan uji coba itu. ‘’Nyaman. Silahkan dicoba,’’ kata Totok sembari mengajak wartawan mengikuti perjalanan uji coba tadi malam.
Ia mengatakan, berdasarkan hasil rapat terkahir, komuter Lawang-Malang-Kepanjen beroperasi pada 29 Juni mendatang. Ini dengan asumsi hasil uji coba tadi malam dinyatakan layak beroperasi oleh tim penguji yang mengikuti perjalanan komuter kemarin.
Jika dinyatakan layak, lanjut Totok, langsung diberikan sertifikat kelayakan kemudian diserahkan ke PT KAI sebagai operator. Selanjutnya, penentuan jadwal keberangkatan dan harga tiket menjadi kewenangan PT KAI.
Kabid Perkeretapian dan ASDP Dishub Jatim, Isa Ansori optimis, komuter beroperasi sesuai jadwal. Sebelum rute Lawang – Kepanjen, Jatim memiliki komuter dengan rute, Surabaya-Cepu, Surabaya-Sidoarjo, Surabaya-Bojonegoro dan Surabaya-Mojokerto. Khusus komuter Lawang-Malang-Kepanjen tercatat sebagai komuter kedua yang full AC. Selama ini hanya komuter Surabaya-Cepu yang full AC.
Isa Anshori menjelaskan, dari segi kenyamanan, komuter ini terbilang nyaman. Selain full AC, tempat duduk yang empuk dan toilet di masing-masing gerbong, jarak antar tempat duduk juga terbilang luas. Selain itu juga terdapat bagasi kabin dalam setiap gerbong.
Kapasitas penumpang sebanyak 675 orang itu merupakan kapasitas maksimal dalam sekali perjalanan. Terdapat lima gerbong dalam satu set komuter. Setiap gerbong memiliki kapasitas berbeda. Satu gerbong paling maksimal tersedia 68 tempat duduk dan 40 tempat berdiri. Gerbong paling kecil menampung 36 tempat duduk dan 25 tempat berdiri.
Sampai tadi malam Isa belum memastikan jadwal keberangkatan dan tiket. Karena akan ditentukan beberapa waktu mendatang oleh PT KAI. Namun setiap harinya, komuter kembali ke Surabaya setelah beroperasi di Malang Raya.
Dari Surabaya diberangkatkan sekitar jam 04.30 WIB. ‘’Tapi ini masih rencana. Yang pasti pagi dari Surabaya untuk mengangkut warga Surabaya yang bekerja di Malang dan sekitarnya,’’ jelasnya.
Selama di Malang, komuter tidak sekali beroperasi. ‘’Tetapi akan beberapa kali pulang pergi dari Lawang-Malang-Kepanjen. Ini tergantung hasil pembahasan nanti,’’ katanya.
Uji coba komuter tadi malam disaksikan Kadis Perhubungan Kota Malang, HM Yusuf dan Kadis Perhubungan dan Infokom Kabupaten Malang, Nazarudin. ‘’Kami optimis komuter ini beroperasi sesuai jadwal yang sudah ditentukan,’’ jelas HM Yusuf, tadi malam. (van/avi) sumber : malang-pos.com