`
Kompetisi Jembatan Indonesia dan Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia (disingkat KJI & KBGI) merupakan kompetisi paralel yang melombakan perancangan atau perencanaan jembatan dan bangunan. Selain itu, kompetisi jembatan juga dapat terjadi dalam konteks pendidikan di universitas atau institusi pendidikan teknik di Indonesia, di mana mahasiswa diajak untuk merancang proyek jembatan sebagai bagian dari pembelajaran mereka. Tujuan utama dari KJI 2023 bukan untuk mencari juara, tetapi bagaimana mempersiapkan para finalis menjadi insinyur jembatan yang profesional di masa depan. Dalam pelaksanaannya pun, KJI 2023 memiliki keunikan tersendiri, sehingga menjadi pembeda dengan KJI tahun-tahun sebelumnya.
KJI 2023 berlangsung di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Segenap peserta KJI 2023 yang terdiri dari 18 tim, berasal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia mengikuti rangkaian penilaian dari dewan juri. Adapun kategori KJI 2023 ada dua, yaitu Model Rangka Baja dan Model Pelengkung. Kategori Model Rangka Baja diikuti 8 tim. Salah satunya Niskala yang berasal dari Universitas Muhammadiyah Malang. Sedangkan kategori Model Pelengkung diikuti 10 tim. Universitas Muhammadiyah Malang mengirimkan Phoenix Team sebagai perwakilan.
Setiap tim diberi waktu perakitan tiga jam, ditambah waktu kompensasi tambahan 30 menit. Jembatan berangka baja berskala diharapkan dapat menahan beban hingga 400 kg. Sebaliknya, jembatan model pelengkung, yang telah dibangun dan diuji pada hari sebelumnya, harus dapat menahan beban hingga 300 kg. Salah satunya adalah karena panjang jembatan ini bisa mencapai enam meter.
KJI 2023 akan mengumumkan seluruh juara dari kedua kategori lomba pada gelaran closing ceremony yang akan dilaksanakan malam ini (19, Oktober 2023). Acara ini dapat disaksikan secara langsung di Sportorium UMY ataupun melalui siaran langsung di akun Youtube resmi UMY dan Pusat Prestasi Nasional. Kompetisi tingkat nasional tersebut diharapkan dapat menjadi wadah bagi para peserta untuk melatih keahlian mereka.